Rabu, 07 Juli 2010

PEMBINAAN KADER

1.Pengertian Kader
Kader kesehatan masyarakat adalah laki-laki atau wanita yang dipilih oleh masyarakat dan dilatih untuk menangani masalah-masalah kesehatan perseorangan maupun masyarakat untuk berkerja dalam hubungan yang amat dekat dengan tempat-tempat pemberian pelayanan kesehatan.
Kader merupakan tenaga masyarakat yang dianggap paling dekat dengan masyarakat departemen kesehatan membuat kebijakan mengenai latihan untuk kader yang dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, menurunkan angka kematian ibu dan anak. Para kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar belakang pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca, menulis dan menghitung secara sedarhana.
Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab atas masyarakat setempat serta pimpinan yang ditujuk oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan. Diharapkan mereka dapat melaksanakan petunjuk yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari sebuah tim kesehatan.
Para kader kesehatan masyarakat untuk mungkin saja berkerja secara fullteng atau partime dalam bidang pelayanan kesehatan dan mereka tidak dibayar dengan uang atau bentuk lainnya oleh masyarakat setempat atau oleh puskesmas. Namun ada juga kader kesehatan yang disediakan sebuah rumah atau sebuah kamar serta beberapa peralatan secukupnya oleh masyarakat setempat.

2.Peran Fungsi Kader
Peran dan fungsi kader sebagai pelaku penggerakan masyarakat:
a.perilaku hidup bersih dan sehat
b.pengamatan terhadap masalah kesehatan didesa
c.upaya penyehatan dilingkungan
d.peningkatan kesehatan ibu, bayi dan balita
e.permasyarakatan keluarga sadar gizi

Kader di tunjukan oleh masyarakat dan biasanya kader melaksanakan tugas-tugas kader kesehatan masyarakat yang secara umum hampir sama tugasnya dibeberapa Negara yaitu:
1. pertolongan pertama pada kecelakaan dan penanganan penyakit yang ringan
2. melaksanakan pengobatan yang sederhana
3. pemberian motivasi dan saran-saran pada ibu-ibu sebelum dan sesudah melahirkan
4. menolong persalinan
5. pemberian motivasi dan saran-saran tentang perawatan anak
6. memberikan motivasi dan peragaan tentang gizi
7. program penimbangan balita dan pemberian makanan tambahan
8. pemberian motivasi tentang imunisasi dan bantuan pengobatan
9. melakukan penyuntikan imunisasi
10.pemberian motivasi KB
11.membagikan alat-alat KB
12.pemberian motivasi tentang sanitasi lingkungan,kesehatan perorangan dan kebiasaan sehat secara umum.
13.pemberian motivasi tentang penyakit menular,pencegahan dan perujukan.
14.pemberian motivasi tentangperlunya fall up pada penyakit menular dan perlunya memastikan diagnosis.
15.penenganan penyakit menular.
16.membantu kegiatan di klinik.
17.merujuk penderita kepuskesmas atau ke RS
18.membina kegiatan UKS secara teratur
19.mengumpulkan data yang dibutuhkan oleh puskesmas membantu pencatatan dan pelaporan.




3.pembentukan kader
Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus diberikan pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para calon kader didesa yang telah ditetapkan. Sebelumnya telahdilaksanakan kegiatan persiapan tingkat desa berupa pertemuan desa, pengamatan dan adanya keputusan bersama untuk terlaksanakan acara tersebut. Calon kader berdasarkan kemampuan dan kemauan berjumlah 4-5 orang untuk tiap posyandu. Persiapan dari pelatihan kader ini adalah:
a. calon kader yang kan dilatih
b. waktu pelatihan sesuai kesepakatan bersama
c. tempat pelatihan yang bersih, terang, segar dan cukup luas
d. adanya perlengkapan yang memadai
e. pendanaan yang cukup
f. adanya tempat praktik ( lahan praktik bagi kader )



Tim pelatihan kader melibatkan dari beberapa sector. Camat otomatis bertanggung jawab terhadap pelatihan ini, namun secara teknis oleh kepala puskesmas. Pelaksanaan harian pelatihan ini adalah staf puskesmas yang mampu melaksanakan. Adapun pelatihannya adalah tanaga kesehatan, petugas KB (PLKB), pertanian, agama, pkk, dan sector lain.
Waktu pelatihan ini membutuhkan 32 jam atau disesuaikan. Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi, simulasi, demonstrasi, pemainan peran, penugasan, dan praktik lapangan. Jenis materi yang disampaikan adalah:
a. pengantar tentang posyandu
b. persiapan posyandu
c. kesehatan ibu dan anak
d. keluarga berencana
e. imunisasi
f. gizi
g. penangulangan diare
h. pencatatan dan pelaporan



Strategi menjaga Eksistensi Kader

Setelah kader posyandu terbentuk, maka perlu ada nya strategi agar mereka dapat selalu eksis membantu masyarakat dibidang kesehatan.
a. refresing kader posyandu pada saat posyandu telah selesai dilaksanakan oleh bidan desa maupun petugas lintas sector yang mengikuti kegiatan posyandu
b. adanya perubahan kader posyandu tiap desa dan dilaksanakan pertemuan rutin tiap bulan secara bergilir disetiap posyandu
c. revitalisasi kader posyandu baik tingkat desa maupun kecamatan. Dimana semua kader di undang dan diberikan penyegaran materi serta hiburan dan bisa juga diberikan rewards.
d. Pemberian rewards rutin misalnya berupa kartu berobat gratis kepuskes untuk kader dan keluarganya dan juga dalam bentuk materi yang lain yang diberikan setiap tahun

Para kader kesehatan yang bekerja dipedesaan membutuhkan pembinaan atau pelatihan dalam rangka menghadapi tugas-tugas mereka, masalah yang dihadapinya.

Pembinaan atau pelatihan tersebut dapat berlangsung selama 6-8 minggu atau bahkan lebih lama lagi. Salah satu tugas bidan dalam upaya menggerakkan peran serta masyarakat adalah melaksanakan pembinaan kader.
Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam pembinaan kader adalah :
a. Pemberitahuan ibu hamil untuk bersalin ditenaga kesehatan ( promosi bidan siaga)
b. Pengenalan tanda bahaya kehamilan, persalinan dan nifas serta rujukannya.
c. Penyuluhan gzi dan keluarga berencana
d. Pencatatan kelahiran dan kematian bayi atau ibu
e. Promosi btabulin, donor darah berjalan,ambulan desa,suami siaga,satgas gerakan saying ibu.

Pembinaan kader yang dilakukan bidan didalamnya berisi tentang perran kader adalah dalam daur kehidupan wanita dari mulai kehamilan sampai dengan masa perawatan bayi. Adapun hal-hal yang perlu disampaikan dalam persiapan persalinan adalah sebagai berikut :
a. Sejak awal, ibu hamil dan suami menentukan persalinan ini ditolong oleh bidan atau dokter
b. Suami atau keluarga perlu menabung untuk biaya persalinan.
c. Ibu dan suami menanyakan kebidan atau kedokter kapan perkiraan tanggal persalinan
d. Jika ibu bersalin dirumah, suami atau keluarga perlu menyiapkan terang, tempat tidur dengan alas kain yang bersih, air bersih dan sabun untuk cuci tangan, handuk kain, pakaian kain yang bersih dan kering dan pakaian ganti ibu.


Pembinaan kader yang dilakukan bidan yang berisi tentang peran kader dalam deteksi dini tanda bahaya dalam kehamilan maupun hal-hal berikut ini.
Perdarahan ( hamil muda dan hamil tua)
 Bengkan dikaki, tangan, wajah, atau sakit kepala kadang disertai kejang
 Demam tinggi
 Keluar air ketuban sebeleum waktunya
 Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
 Ibu muntah terus dan tidak mau makan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar